Asmaul Husna

Kamis, 27 Januari 2011

siapapun berhak belajar


dari pukul 08.00 pagi aku sudah was was menunggu untuk mengantarkan buku temanku Novenda. bingung bingung siapa yang mengantar karena apa daya kendaraan satu pun tak ada. detik berganti setiap saat berlalu. menunggu pakdhe yang sibuk jadi panitia Pemilu.
hati sungguh bingung tapi harus ku tepati janjiku pada temanku. jam menunjukkan pukul tiga sore hatiku lesu lelah rasanya menunggu , ingin rasa bergegas nekad dengan sepeda onthel karena hanya itu yang tersisa di rumah. tapi apa daya tak bisa bayangkan aku mengayuh sepeda dari banyu urip ke rungkut di dukung juga aku tak tahu alamatnya.

Pukul 15.30 tepat pakdhe pulang , seketika itu saya pun bergegas mengambil helm putih tanpa standart SNI hehe. melesatlah sepeda Honda supra buntut.saat di perjalanan pakdhe bercerita proses pencoblosan tadi (tapi maaf pakdhe aku mengabaikan karena terlalu konsen dengan amanah) yang keluar dari mulutku hanya " ooo,iya,ooo,iya"

tepat di tikungan DTC (Darmo Trade Center) aku kirimkan sms ke temanku Novenda bahwa aku sedang dalam perjalanan kerumahnya.
dan balesan sms dari novenda mengatakan kita harus bertemu di Kebun Bibit perjalanan ku teruskan sambil tengok kanan kiri mencari Foto Copian.

sesaat aku turun antrian panjang toko itu . dan aku melihat sosok bapak bapak dengan raut muka letih dengan pakaian sudah lusuh .. duduk di sampingku.
dan ku layangkan pertanyaan padanya " badhe Foto copy njih pak" tanyaku. " injih nak, la iki bukune" jawab bapak itu sambil mengusap keringat yang membanjir di dahinya.
"buku nopo pak?" tanyaku sambil melihat buku yang di bawa beliau. " jus Amma , buku pelajaran" sambil menunjukkan padaku. " badhe di damel nopo" tanyaku . " ki gwe anakku nak, anakke bapak sih cilik2, ben pinter nak" jawab bapak itu dengn raut muka lesu.

melihat jawaban bapak itu tadi aku merasa kagum !! Subhanalloh .. seorang bapak yang ingin putra putrinya tetap mendapat asupan pendidikan walau sekedar dari foto kopi buku asli. Bapak yang perduli dengan masa depan putera puterinya. aku merasa iri ketika aku mengingat bahwa dulu merasa tidak mau dengan yang namanya foto kopi (kecuali dlam keadaan mendesak) pengen beli buku nya langsung tanpa memikirkan uang yang tersisa.

akhirnya giliranku .. tak begitu lama foto kopi sudah selesai dan langsung membayar di kasir.
entah mengapa aku duduk kembali mengamati bapak itu. lalu bapak itu duduk kembali di sampingku " lo nak , ising ning kene to?" tanya bapak itu . " injih pak, tapi foto kopian kulo sampun dados" jawabku.
"ora muleh??" tanya bapak itu dengan logat khas. "dereng pak, tasik pingin lenggah dateng mriki" jawabku sambil tertawa kecil.

mbak mbak foto kopian memanggil bapak itu menandakan foto kopian bapak itu sudah rampung, aku melihat beliau mengelurakan uang dari sakunya, beberapa uang koin yang menurutku alakadarnya, semakin membuatku penasaran. " monggo nak" sapa bapak itu. " monggo monggo pak " sambil berdiri bergegas keluar.
tak di sangka aku melihat bapak itu memakai capil dan mengayuh becak tuanya dan di taruh kresek foto kopiannya di tempat duduk penumpang.
sambil memakai helm aku terus mengamati bapak itu dan saat dia bergegas naik ke sepeda motor dan bapak itu pergi dan tak lupa sempat menyapaku lagi "pareng nak, assalamu'alaikum" sapa terakhir bapak itu. " sami2 pak , wa'alaikumsalam" jawabku.

hari ini aku telah melihat kisah nyata bagaimana perjuagan seorang bapak demi memenuhi kewajibannya , kewajiban sebagai seorang bapak kepada putra putrinya memperjuangan masa depan anak anaknya walau di himpit kondisi ekonomi, yang berjuang keras walau bekerja sebagai tukang becak, tapi tak melupakan apa yang menjadi hak anak anaknya salah satunya mendapatkan pendidikan yang layak.

Belajar bukan masalah besar kecilnya materi yang ada pada kantong kita, belajar bukan terletak pada siapa kita , apa kita , dan cara orang memandang kita. Belajar adalah keinginan kita kesadaran kita untuk menggali potensi yang ada dalam diri kita melalui lingkungan dengan usaha yang kita lakukan, belajar bisa di mana saja , dan kapan saja. siapapun bisa belajar mau kaya, miskin,hitam putih,tinggi pendek, apapun lah .. karena belajar tidak memandang apapun siapa yang berniat itulah yang akan menuai keberhasilannya.

selagi kita masih banyak waktu , mau muda , tua, balita atau manula sekalipun tiada kata berhenti belajar. karena Alloh akan mendirikan derajat orang orang yang berilmu dan bisa mengamalkannya.
karena ilmu yang bermaanfat tak akan putus walau kita meninggal nanti . nah ilmu yang kita peroleh darimana kalo tidak di mulai dengan belajar.

Ps : PELAJARAN BAGI SAYA JUGA yang terkadang malas untuk belajar dan masih menggunakan sistem SKS (sistem kebut semalam) semoga dengan kejadian ini dapat mengubah pola pikir saya . merubah diri saya ke arah yang lebih baik. InsyaAlloh!! Ayo Belajar !!

0 komentar:

Posting Komentar